Home » » Edge of Tomorrow

Edge of Tomorrow


Cerita film ini bermula dari seorang tentara bernama Cage (Tom Cruise) yang mau tak mau harus berperang di garda terdepan melawan para alien super lincah yang menginvasi bumi. Masalahnya Cage bukanlah tentara betulan, dia hanyalah seorang public relation militer Amerika yang dijerumuskan ke medan perang oleh General Brigham (Brendan Gleeson) di Inggris. Hopeless tanpa bantuan siapapun, Cage berusaha mati-matian melawan para alien yang disebut mimic oleh para tentara berpakaian exo-suit keren ala film Elysium itu. Naas, Cage tewas di hari pertamanya oleh seekor mimic berwarna biru, dan anehnya Cage bangun kembali di hari sebelum ia pergi perang. Ya, setiap kali Cage tewas, ia bangun di hari sebelumnya dan mengalami pengalaman yang sama berulang-ulang, sampai akhirnya ia bertemu dengan Rita Vritaski (Emily Blunt), tentara paling jago dalam membantai alien mimic saat itu yang ternyata pernah memiliki kemampuan time looping seperti Cage.
Well, kalau boleh jujur, Edge of Tomorrow mempunyai jalan cerita yang menarik dan menghibur, peristiwa berulang-ulang yang dialami Cage mempunyai banyak versi, dari mulai versi heroik, versi lawak sampai versi desperate. Hari berulang-ulang yang dialami Cage memberi pelajaran berharga pada dirinya untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam melawan alien mimic, sekaligus meyakinkan Rita Vritaski bahwa manusia masih bisa menang melawan para alien tersebut.
Konsepnya memang tidak baru, tapi cara Doug Liman—selaku sutradara, mengemas Edge of Tomorrow menjadi sebuah tontonan aksi asyik di pertengahan tahun yang panas ini patut diacungi jempol. Edge of Tomorrow memang lebih ‘crunchy’ daripada film sci-fi terakhir Tom Cruise yang berjudul Oblivion. Tapi kalau boleh berpendapat, justru malah Emily Blunt yang menjadi scene stealer di film ini, karakter femme fatalenya menyatu sempurna dengan ekspresi beringasnya yang sering menenteng golok panjang ke medan perang. Sebaliknya, Tom Cruise is fine, tampil apa adanya layaknya bintang action Hollywood.
 Mau suka atau tidak suka, Edge of Tomorrow merupakan tontonan alternatif bagi anda yang kangen dengan pertempuran antara manusia dan para alien di bumi. Satu hal yang menarik perhatian saya adalah wujud para alien mimic yang cukup keren dan mematikan, sangat memperlihatkan betapa powerless-nya umat manusia ketika mereka harus melawan para alien mimic yang ternyata bisa memanipulasi waktu. Hal itu juga yang membuat saya suka dengan film ini, karena konsep time looping-nya terasa sangat ‘real’ jika dihubungkan dengan teknologi alien. Walau endingnya sangat bernuansa rom-com banget, at least Edge of Tomorrow berhasil membuat mata saya terbelalak dari awal sampai akhir menyaksikan hari yang berulang-ulang tanpa ada rasa bosan sedikitpun. Well, tunggu apalagi? Edge of Tomorrow will keep you awake in the edge of your seat, sci-fi lovers!
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Zona Film - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger