Posted by Unknown
Posted on 00.21
with No comments
Galactic Republic berada dalam masa kemunduran dengan birokrasi yang
busuk dan korup serta keadaan ekonomi yang memburuk. Sebagai tanggapan
terhadap pajak perdagangan, Federasi Dagang melakukan blokade
perdagangan di planet Naboo. Berharap untuk menyelesaikan masalah ini,
Mahkama Kanselir mengirim dua Jedi, Qui-Gon Jinn (Liam Neeson) dan
muridnya, Obi-Wan Kenobi (Ewan McGregor), untuk bernegosiasi dengan
Federasi Dagang yang dipimpin oleh Viceroy (semacam gubernur), Nute
Gunray (Silas Carson). Tanpa sepengetahuan mereka, Federasi Dagang
bersekutu dengan Dark Sith, Darth Sidious, yang memerintahkan mereka
untuk membunuh kedua Jedi tersebut dan menyerang planet Naboo dengan
pasukan tempur droid. Menghindar dari serangan itu, mereka menyelundup
ke dalam kapal yang mendarat dan melarikan diri ke planet Naboo. Qui-Gon
menyelamatkan seorang bangsa Gungan bernama Jar Jar Binks (Ahmed Best)
yang terbuang dari planetnya saat terinjak-injak oleh sebuah tank milik
Federasi. Karena berhutang budi, Jar Jar membawa mereka menuju kota
Gungan yang ada bawah laut yang dipimpin oleh Otoh Gunga, Di tempat itu,
kedua Jedi gagal membujuk bangsa Gungan untuk membantu bangsa Naboo,
meskipun mereka mampu memperoleh transportasi untuk mencapai kota Theed
yang berada di permukaan.
Qui-Gon
merasa yakin bahwa Anakin adalah orang yang diramalkan akan memberi
keseimbangan pada Force. Qui-Gon kemudian membuat taruhan dengan majikan
Anakin: Watto (Andy Secombe), untuk memasukkan Anakin dalam sebuah
turnamen podracing, dan jika Anakin menang, ia akan dibebaskan. Anakin
berhasil memenangkan perlombaan dan Qui-Gon membawanya untuk dilatih
sebagai Jedi, tetapi ia terpaksa meninggalkan ibunya di planet Tatooin
karena Qui-Gon tidak dapat membebaskannya juga. Sebelum mereka pergi,
mereka diserang oleh Darth Maul (Ray Park), yang dikirim oleh Darth
Sidious untuk menangkap Padme. Setelah bertarung singkat, mereka
berhasil melarikan diri.
Qui-Gon kemudian meminta ijin kepada Yoda untuk membawa Anakin ke
Coruscant mengangkatnya menjadi murid, dan berusaha membujuk Dewan Jedi
untuk melatih Anakin sebagai Jedi, tapi Dewan menolak karena Anakin
terlalu tua, yang akan beresiko dia beralih ke sisi gelap dari Force.
Di sidang Senat Republic, Padme menjelaskan kondisi Naboo. Namun karena
mendapat tanggapan negatif dari Vallorum (Terence Stamp), pimpinan
Galactic Republic. Senator Palpatine (Ian McDiarmid) dari Naboo
meyakinkan Ratu untuk mengajukan mosi tidak percaya pada Pemimpin
Galactic Republic, dan agar dipilih pemimpin baru yang lebih kuat yang
akan membantu mengakhiri konflik. Mosi Padme mendapat dukungan dari
anggota senat lain karena Vallorum dianggap antek Federasi Dagang. Tak
lama kemudian di angkatlah Palpatine menjadi pimpinan baru Galactic
Republic.
Sebetulnya semua ini adalah skenario dari tokoh misterius Sith yang
tidak diketahui identitas sebenarnya (tokoh Sith sebenarnya adalah
Palpatine), sekaligus awal dari kemunculan kembali Sith setelah sekian
lama menghilang.
Seiring film bergulir, Qui-Gon akhirnya terbunuh ditangan Darth Maul,
dan Darth Maul mati ditangan Obi-Wan. Anakin kemudian diangkat menjadi
murid oleh Obi-Wan yang telah menjadi Ksatria Jedi atas persetujuan oleh
Dewan Jedi.
Posted by Unknown
Posted on 00.18
with No comments
Cerita
The Fellowship of The Rings dimulai dengan kisah bagaimana seorang
hobbit bernama Bilbo Baggins dari The Shire, telah mengembara ke Misty
Mountain dan bertemu dengan Gollum yang telah tinggal di dalam sebuah
gua di gunung tersebut selama 500 tahun. Bilbo berhasil mencuri cincin
milik Gollum dan kemudian membawanya pulang ke The Shire. Tanpa
disadari, cincin tersebut mempunyai kekuatan sakti. Pada
ulang tahunnya yang ke-111, Bilbo memutuskan untuk meninggalkan The
Shire dan menuju ke Rivendell. Bilbo ingin menghabiskan masa tuanya
dengan menulis buku tentang pengembaraannya dengan seorang Dwarf mencari
harta karun di Lonely Mountain, di mana terdapat seekor naga yang
menyembunyikan emas permata di bawah badannya. Sebelum melakukan
perjalanannya, Bilbo mewariskan cincin sakti yang disebut One Ring
kepada keponakannya yang bernama Frodo Baggins. Seorang
Wizard yang juga sahabat Bilbo bernama Gandalf The Grey menyarankan
Frodo untuk menghancurkannya ke Mount Doom. Penghancuran cincin ini
untuk menghalangi niat jahat Sauron yang ingin menguasai Middle-Earth.
One Ring dibuat oleh Sauron, Dark Lord dari Mordor, cincin tersebut
sesungguhnya digunakan untuk menguasai Middle-Earth dan memperbudak
rakyatnya. Frodo
berangkat ke Mount Doom bersama seorang sahabatnya yang bernama Samwise
Gamgee. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Merry dan Pippin yang
akhirnya ikut bergabung bersama Frodo dan Sam. Perjalanan para hobbit
ini terus dibayangi oleh Black Rider yang merupakan utusan Sauron untuk
mengawasi si pemegang cincin. Ketika
sampai di Bree, empat hobbit ini memutuskan untuk beristirahat di The
Prancing Pony. Ditempat tersebut mereka bertemu dengan seorang Strider
yang bernama Aragorn. Ternyata Strider tersebut adalah utusan Gandalf
yang bertugas menemani para hobbit hingga ke Rivendell, tempat penguasa
Elf berkuasa dan akan terjadi pertemuan penting antara semua ras
penghuni Middle Earth. Keesokan
harinya Strider menemani mereka untuk meneruskan perjalanan ke
Rivendell. Pada malam harinya, mereka kembali diserang oleh Black Rider.
Frodo terluka dalam serangan itu karena ditikam oleh Black Rider. Dalam
kepanikan karena Frodo terluka dan pingsan, tiba-tiba muncul seorang
Elf yang bernama Arwen dan membawa Frodo ke Rivendell dengan kudanya. Black
Rider terus mengejar Arwen sampai ke Loudwater River. Saat Black Rider
mencoba menyeberangi sungai, Arwen membaca mantra untuk membuat sungai
tersebut memukul Black Rider dengan kuat dan membunuh mereka. Setelah
berhasil mengalahkan Black Rider, Arwen dan Frodo melanjutkan perjalanan
menuju ke Rivendell. Pada
saat yang sama, Gandalf yang terperangkap di puncak Menara Orthanc di
Isengard meminta bantuan burung elang raksasa bernama Gwaihir untuk
melepaskannya dari tawanan Saruman. Gwaihir membawa Gandalf ke
Rivendell. Saat rombongan Aragorn dan para hobbit sampai di Rivendell,
Frodo sudah sembuh dari lukanya. Elrond sang pemimpin bangsa Elf sangat
kagum pada kekuatan mental Frodo yang sama sekali tidak terpengaruh
dengan kekuatan jahat dari One Ring. Sementara itu, seluruh wakil
pemimpin dari semua makhluk Middle-Earth berkumpul di Rivendell untuk
membahas siapa yang akan membawa One Ring ke Mordor untuk dihancurkan.
Saat tidak ada yang bersedia membawanya, tiba-tiba Frodo menawarkan diri
untuk membawa One Ring ke Mordor. Maka terpilihlah orang-orang yang
akan melakukan perjalanan ke Mordor, yaitu Gimli (Dwarf), Legolas (Elf),
Aragorn dan Boromir (Men), Gandalf (Wizard), dan keempat hobit (Frodo,
Sam, Merry, dan Pippin). Kesembilan orang tersebut tergabung dalam The
Fellowship of The Ring. Keesokan
harinya kesembilan orang tersebut berangkat menuju ke selatan melewati
Lothlorien. Untuk sampai ke Lothlorien, mereka harus melintasi Misty
Mountain yang saat itu sedang mengalami badai salju dan reruntuhan
batu-batuan. Namun akhirnya mereka menyerah pada cuaca dan mengalihkan
jalur menuju ke Moria yang merupakan tempat tinggal Dwarf. Di
Moria, mereka diserang oleh Orcs. Orcs adalah manusia kerdil bodoh
ciptaan Sauron yang tinggal di Hutan Mirkwood untuk membantu Sauron
menguasai Middle-Earth. Karena jumlah pasukan Orcs yang tidak seimbang
dengan jumlah The Fellowship, maka mereka melarikan diri ke jembatan
Khazad-Dum. Celakanya di jembatan tersebut mereka telah dihadang oleh
binatang raksasa yang menyerupai monster bernama Balrog. Pertempuran
dengan Balrog menyebabkan Gandalf terjatuh ke dasar jurang dan
menghilang. Aragorn
kemudian mengambil alih tugas Gandalf untuk memimpin The Fellowship
sampai ke Mordor. Setelah perjalanan The Fellowship sampai di
Lothlorien, mereka bertemu dengan seorang peri bijak yang bernama
Galadriel. Galadriel memberikan bekal sampan, biskuit lembas, dan kaca.
Dari kaca milik Galadriel, Frodo melihat masa depan dimana sahabatnya
Sam akan menemui ajalnya jika tetap ikut dengannya ke Mordor. Frodo
mulai bimbang pada perjalanannya, namun ia tetap harus menghancurkan One
Ring. Perjalanan
berlanjut melewati sungai Anduin menuju ke selatan. Sampai di Fall of
Rauros mereka berhenti untuk beristirahat. Saat beristirahat, Boromir
ingin melihat dan memegang One Ring, namun Frodo menolaknya dan
menyingkir dari Boromir. Tiba-tiba sekumpulan Orcs dan Uruk Hai
menyerang The Fellowship. Gimli, Legolas, Aragorn, dan Boromir maju
menghadapi serangan musuh, sedangkan Merry, Pippin, Frodo, dan Sam
berlari menyembunyikan diri namun akhirnya mereka terpisah sementara
Merry serta Pippin menjadi tawanan pasukan Orcs. Frodo
dan Sam berhasil menyelamatkan diri dan berlayar ke seberang sungai.
Sementara Gimli, Aragorn, dan Legolas yang berhasil mengalahkan pasukan
Orcs dan Uruk Hai harus merelakan Boromir yang tewas di medan perang.
Gimli, Aragorn, dan Legolas melakukan penghormatan terakhir kepada
Boromir dengan meletakkan mayatnya ke dalam sampan dan membiarkannya
berlayar menuju sungai Anduin, kemudian ketiganya mulai mencari keempat
hobbit. Dan terpecahnya The Fellowship menjadi akhir cerita di film ini.
Posted by Unknown
Posted on 00.13
with No comments
Jake Sully
menggantikan kakaknya untuk melanjutkan misi penelitian dan penggalian
sumber tenaga baru bagi manusia di dunia Pandora. Sumber tersebut
bernama unobtanium
dan berharga sangat mahal. Jake Sully adalah mantan marinir dan cacat
(lumpuh). Untuk pergi ke Pandora, manusia membutuhkan bantuan berupa
alat bantu pernapasan. Tapi manusia bisa pergi ke Pandora dengan wujud
makhluk asli yakni Avatar dengan cara masuk dalam sebuah alat tertentu
dan melakukan transfer pengendalian otak menuju tubuh baru, yakni
makhluk Avatar. Disini kita bisa melihat diri kita saat ini, bahwa
ketika kita masuk dalam jejaring sosial atau blogger dengan memasukkan
username dan password maka pikiran kita akan fokus masuk dalam dunia
internet. Kita yang nyata menjadi kita yang virtual dalam dunia
internet.
Kemudian, setiap binatang di dalam film ini hampir semua memiliki
sebuah penghubung. Penghubung tersebut bisa disatukan dengan penghubung
dari panduduk asli. Jika penduduk asli Pandora menginginkan alat
transportasi, maka dia wajib menghubungkan dirinya dengan binatang
tersebut dengan binatang yang ingin dijadikan alat transportasi (sarana)
seperti ikran, direhorse, viperwolf
dan lainnya. Alat penghubung ini, hemat saya seperti layaknya USB
dalam dunia kita saat ini. Kita bisa menghubungkan diri kita yang
berwujud data dalam flashdisk ke dalam dunia internet. Penghubung ini,
selain fungsingnya seperti USB, ini juga seperti link yang bisa
menghubungkan kita dari satu situs ke situs lain. Pada akhir cerita,
Jake yang tadi bagian dari misi untuk menambang unobtanium dan
memusnahkan suku Pandora, malah berbelok arah dan menjadi bagian dari
suku Pandora melawan keserakahan manusia (skypeople). Diakhir cerita,
Jake dan suku Pandora dapat mengalahkan manusia dan Jake memilih untuk
menjadi Avatar. Kenapa? Karena dalam wujudnya manusia, Jake adalah orang
cacat dan lumpuh. Dalam dunia Avatar, dia makhluk sempurna bahkan
menjadi kepala suku.
Posted by Unknown
Posted on 23.54
with No comments
Film G.I. Joe: Rise of Cobra dibuka dengan mimpi dan cita-cita Amerika dan NATO untuk menjadi negara adikuasa yang digdaya. Hal tersebut diwujudkan dengan pembelian empat hulu ledak yang memiliki teknologi nano-mites. Nano-mites adalah robot-robot kecil yang berukuran nano (mikroskopik) yang pada awalnya dipakai manusia untuk melawan penyakit kanker. Adapun perusahaan yang mengubah cara kerja nano-mites adalah sebuah perusahaan pembuat senjata bernama M.A.R.S. yang dipimpin oleh McCullen (Christopher Eccleston). Untuk mengawal keempat hulu ledak tersebut telah dipersiapkan sepasukan tentara yang dilengkapi dengan ACV (kendaraan tempur pengangkut pasukan) dan dua buah AH-64 Apache.
Pasukan yang mengantar hulu ledak nano-mites dipimpin oleh Duke (Channing Tatum) dan Ripcord (Marlon Wayans). Saat diperjalanan, mereka asyik ngobrol masalah keinginan Ripcord untuk pindah ke angkatan udara Amerika. Duke menganggap konyol keputusan Ripcord yang ingin pindah ke angkatan udara. Bagi Duke, pertempuran yang sesungguhnya terjadi di tengah-tengah area peperangan, bukan di atasnya. Ketika sibuk memperdebatkan keputusan Ripcord, tiba-tiba pasukan tersebut diserang oleh sebuah pesawat terbang dengan teknologi yang tidak lazim. Dalam hitungan detik pesawat tersebut meluluh lantakan pasukan Duke dan Ripcord, serta menembak jatuh dua heli Apache yang mengawal mereka.
Mobil yang dinaiki Duke dan Ripcord terbalik dan menghempaskan mereka berdua. Dari dalam badan pesawat tersebut, keluar sepasukan tentara bersenjatakan senapan canggih yang menembakkan gelombang kejut. Dalam kondisi terjepit, duke memilih untuk menyelamatkan Ripcord terlebih dahulu baru kemudian merebut kembali empat koper yang berisi empat hulu ledak nano-mites. Pasukan tersebut ternyata dipimpin oleh Baroness (Sienna Miller) yang dikenali Duke sebagai Ana. Ditengah-tengah pertempuran sengit, muncul tiga orang tentara yang keluar dari pesawat asing yang terbang dengan cara VTOL (lepas landas dan mendarat tegak lurus) seperti V-22 Osprey. Ketiga orang tersebut menghabisi para tentara yang menyerang dengan senjata yang mereka miliki. Ketiga orang tersebut adalah Snake Eyes (Ray Park), Scarlett (Rachel Nichols) dan Heavy Duty (Adewale Akinnuoye-Agbaje).
Duke berhasil menangkap Baroness dan merebut koper tersebut dari dirinya. Melihat pasukannya kocar-kacir, Baroness memilih untuk menyelamatkan dirinya dan meninggalkan hulu ledak nano-mites. Saat membalikkan badan, Duke menemukan kalau Snake Eyes, Scarlett, Heavy Duty dan Breaker (Said Taghmaoui) sudah mencegat dirinya sambil meminta Duke untuk menyerahkan tas yang berisikan hulu ledak nano-mites. Breaker memperlihatkan pada Duke sebuah perangkat komunikasi yang memakai teknologi hologram. Dari alat itu Duke berbicara dengan Jendral Hawk (Dennis Quaid) yang berusaha meyakinkan Duke kalau mereka berada di sisi yang sama. Karena berpegang teguh pada prinsip prajurit yang tidak akan mengabaikan perintah, Duke tetap tidak percaya pada perkataan Hawk. Akhirnya diputuskan oleh Heavy Duty, Duke akan ikut mereka ke markas rahasia bersama-sama dengan tas tersebut.
Apa yang sebenarnya sedang dihadapi oleh Duke? Untuk siapakah Snake Eyes, Scarlett, Heavy Duty dan Breaker bekerja? Apa peranan Hawk? Apa yang diincar oleh Baroness? Mengapa Ana menjadi Baroness? Penasaran dengan kualitas filmnya? Baca terus review kami.
Film G.I. Joe: Rise of Cobra memiliki detil cerita yang jauh lebih baik daripada Transformers : Revenge of the Fallen. Semua plot cerita ditata apik dan dibuat berhubungan sepanjang film. Cerita dalam film ini benar-benar mengalir begitu saja dan mudah diikuti. Padahal film ini banyak berisikan adegan flashback yang menceritakan masa lalu beberapa karakter penting, seperti masa lalu Snake Eyes, Strom Shadow (Byung-hun Lee), Baroness dan Duke. Pokoknya cerita dalam film ini bisa kamu acungi dua jempol sekaligus, karena mudah untuk diikuti tetapi tetap menarik sampai akhir film. Film ini juga tergolong lengkap dalam memilih lokasi shooting. Kita akan bertemu adegan yang mengambil lokasi di hutan, markas rahasia G.I. Joe, jalanan kota Paris, kutub utara, hingga bawah laut.
Dari sisi para pemainnya tidak ada yang berakting menonjol di film ini. Tetapi kapan lagi kamu bisa melihat Sienna Miller berperan sebagai penjahat sexy yang nakal. Kapan lagi kamu melihat Ray Park main film tanpa memperlihatkan wajahnya dan mengeluarkan suaranya sedikitpun. Jadi walaupun tidak ada yang menonjol, akting mereka tetap pas dan enak untuk dinikmati walau sebenarnya masih jauh dari karakter versi komiknya. Tetapi bukankah itu malah menjadikan film G.I. Joe: Rise of Cobra bisa dinikmati oleh siapa saja?
Film ini memiliki adegan aksi yang sangat banyak. Untunglah efek ledakan dan efek-efek lainnya dibuat dengan sangat keren. Masalah justru datang pada CGI yang masih kasar dan kurang menyatu dengan background. Beberapa unit tempur milik para G.I. Joe juga memiliki desain yang konyol. Bayangkan, pesawat para G.I. Joe terlihat seperti kaleng sarden terbang berteknologi VTOL. Sebenarnya kami tahu maksud pemilihan bentuk mulus dan pipih dari pesawat tersebut. Tujuannya adalah untuk menambahkan unsur stealth pada pesawat tersebut. Tetapi kenapa di mata kami pesawat tersebut malah terlihat norak dan konyol yah? Lagian kami rasa, warna perak mengkilat bukanlah warna yang baik untuk menyembunyikan pesawat kamu dari pengindraan musuh. Pokoknya untuk urusan desain dan CGI, kami hanya salut pada desain kostum Snake Eyes yang top abis. Sisanya cendrung kurang atau biasa-biasa saja.
Film G.I. Joe: Rise of Cobra adalah sebuah film aksi yang sangat pas untuk menemani akhir pekanmu kali ini. Pokoknya kamu tidak akan menyesal membeli tiket untuk menyaksikan film ini. Khusus bagi para penggemar G.I. Joe., mungkin film ini kurang terasa G.I. Joe-nya. Tetapi tenang saja, masih ada kesempatan lain yang akan terbuka kedepannya. Jadi kesempatan untuk melihat the real G.I. Joe masih terbuka lebar, apalagi kalau film ini meledak di pasaran. Transformers sudah, G.I. Joe sudah, kayaknya yang kurang tinggal Avengers. Kapan dan bagaimana jadinya Avengers? Tongkrongin terus KotGa untuk mendapatkan informasi tentang film-film game. Akhir kata kami ucapkan selamat menyaksikan film G.I. Joe: Rise of Cobra di BAWAH INI :
Posted by Unknown
Posted on 23.48
with No comments
Mark Zuckerberg, seorang yang menjadi kaya di usia muda karena Facebook. Semua pasti sudah tahu tentang Facebook
yang amat fenomenal ini. Film ini bukanlah cerita tentang seorang yang
menjadi kaya karena internet, bukanlah tentang website yang populer,
juga bukan tentang keserakahan atau kekuasaan. Film ini bercerita
tentang betapa orang sangat ingin diterima oleh sekelilingnya. Beberapa
orang terlahir cantik atau ganteng dan ada juga yang dianugerahi bakat
olahraga atau seni yang luar biasa. Tetapi ada juga orang yang
biasa-biasa saja dan hanyalah bagaikan angin lalu bagi orang di
sekelilingnya. Social Network diawali oleh Zuckerberg (Jesse
Eisenberg) yang merasa dirinya kurang populer sehingga dia merasa harus
bisa masuk ke dalam salah satu dari 8 klub elit yang ada di Harvard.
Kemudian, dia membuat facemash.com (cikal bakal facebook) yang memuat
foto-foto mahasiswi Harvard dan memungkinkan pengunjung untuk mengklik
foto siapapun yang dianggap seksi. Ini membuat Zuckerberg dibenci oleh
para mahasiswi dan mendapat ancaman dari pacar mereka. Zuckerberg
kemudian mendapat perhatian dari Cameron Winklevoss yang adalah anggota
Porcelain Club, salah satu club elite Harvard yang berbisnis dengan dia
untuk mengembangkan facemash.com. Tetap saja, Zuckerberg tidak
benar-benar diterima di club elite Harvard. Dia hanyalah rekan bisnis
mereka.
Social Network bukanlah film yang sederhana. David Fincher melakukan
pendekatan yang berbeda dibandingkan film lain pada umumnya dan dia
berhasil melakukan itu. Penonton tidak diharapkan untuk memberi simpati
pada Zuckerberg selama film ini berlangsung. Tidak ada adegan emosional
saat film mencapai klimaks dengan Zuckerberg yang merasa sangat
kesepian. Fincher dan penulis Aaron Sorkin berhasil membuat film ini
tidak semata-mata tentang Facebook, melainkan tentang bagaimana
seseorang bisa menjadi buta oleh ambisinya untuk bisa diterima secara
sosial. Faktor inilah yang membuat Resensi Film Bagus sangat merekomendasikan film ini.
Posted by Unknown
Posted on 23.43
with No comments
Film ini mengisahkan tentang seorang yang mampu mengambil idea lewat
mimpi yang bernama cobb. Cobb adalah buronan yang dituduh membunuh
istrinya sendiri sehingga dia tidak bisa kembali ke amerika (dimana anak
nya tinggal). Untuk kembali ke Amerika dan melepaskan semua tuduhan
pembunuhan istrinya, Cobb harus menyelesaikan pekerjaan terakhirnya,
Alih alih mencuri ide/rahasia. dia disuruh menanamkan ide kedalam
target. Ini adalah inti ceritanya, menanamkan ide sendiri disebut dengan
INCEPTION.
Cobb dan timnya diberi tugas oleh saito, seorang pengusaha besar
jepang yang ingin meruntuhkan perusahaan lawannya dengan cara menanamkan
ide kepada anak dari pengusaha tersebut. Idenya cukup simple
“hancurkan perusahaan ayahnya sendiri”.
Untuk menanamkan ide ini, Cobb merekrut Ariedne (Ellen page) sebagai
arsitek mimpi, Arthur untuk melakukan penilitan target dan beberapa
orang lainnya mempunyai tugas yang berbeda (lihat filmnya sendiri).
Rencanaya mimpi akan berjalan lancar dan untuk berjaga jaga, mereka
merancang mimpi dengan 3 tingkat. Dalam dunia mimpi waktu akan terasa
makin lambat, waktu 5 menit didunia nyata sama dengan 1 jam di dunia
mimpi di level pertama dan 1 minggu di level selanjutnya.
untuk menset agar target bisa dimasuki mimpinya, mereka pura-pura
menjadi penumpang pesawat yang juga ditumpangi target, dari sinilah
cerita mulai seru.
Ternyata mimpi yang semula dikira berjalan lancar, terjadi banyak hal
yang tidak terduga, dari munculnya kereta di jalan raya, dan para
penjaga dari target yang menyerang tim, yang akhirnya memaksa mereka
untuk masuk ke dunia mimpi level dua (mimpi di dalam mimpi) dan mimpi
kedua ini pun rencana belum berhasil akhirnya mereka masuk kedunia
mimpi level ketiga.
ketika Target hampir saja berhasil ditanamkan ke dalam object,
ternyata object terbunuh di level ketiga. Dalam film ini, jika seorang
yang sedang bermimpi sangat lelap dan dia terbunuh di mimpi, dia tidak
aka bangun kedunia nyata, namun masuk kealam bawah sadar yang lebih
dalam yaitu limbo.
Cerita terus berjalan (makanya nonton sendiri) yang akhirnya ide
berhasil ditanamkan, namun Cobb sendiri terlembar ke limbo dan berlum
bisa kembali karena saito juga mati didunia mimpi (saito adalah orang
yang menyuruh menanamkan ide kedalam target) yang memaksa Cobb untuk
mencari Saito di limbo.
Ending cerita, saito berhasil diselamatkan dari limbo. Cobb kembali
berada di pesawat bersama tim, dia berhasil masuk ke amerika dan pergi
menuju rumahnya. Sampai dirumah, dia memutar totemnya untuk memastikan
bahwa ini adalah real (jika totem tidak berhenti berputar artinya dia
msih bermimpi), pada saat yang sama, pandagan Cobb dialihkan ke anak
anaknya yang ingin sekali dia temui, sebelum tahu apakah totem berhenti
berputar atau tidak . Layar Blank dan muncul credit film.
Posted by Unknown
Posted on 23.38
with No comments
Paul Conroy, seorang kontraktor swasta yang bekerja sebagai sopir truk
di Irak. Film dibuka dengan Paul yang terbangun dan mendapati dirinya
berada di bawah tanah, terperangkap dalam sebuah peti mati dan hanya
berbekal ponsel serta korek api Zippo. Dia lantas menyadari hanya punya
90 menit sebelum kehabisan oksigen.
Ponsel menjadi harapan hidupnya. Tetapi ketika dia menelpon, dia hanya
tersambung dengan voice mail, petugas kantor dan birokrat rendahan yang
hanya menghabiskan waktunya. Momen saat Paul menelpon ibunya amat
emosional.