Recent Movies

Star Wars: Episode I - The Phantom Menace (1999)

 


Galactic Republic berada dalam masa kemunduran dengan birokrasi yang busuk dan korup serta keadaan ekonomi yang memburuk. Sebagai tanggapan terhadap pajak perdagangan, Federasi Dagang melakukan blokade perdagangan di planet Naboo. Berharap untuk menyelesaikan masalah ini, Mahkama Kanselir mengirim dua Jedi, Qui-Gon Jinn (Liam Neeson) dan muridnya, Obi-Wan Kenobi (Ewan McGregor), untuk bernegosiasi dengan Federasi Dagang yang dipimpin oleh Viceroy (semacam gubernur), Nute Gunray (Silas Carson). Tanpa sepengetahuan mereka, Federasi Dagang bersekutu dengan Dark Sith, Darth Sidious, yang memerintahkan mereka untuk membunuh kedua Jedi tersebut dan menyerang planet Naboo dengan pasukan tempur droid. Menghindar dari serangan itu, mereka menyelundup ke dalam kapal yang mendarat dan melarikan diri ke planet Naboo. Qui-Gon menyelamatkan seorang bangsa Gungan bernama Jar Jar Binks (Ahmed Best) yang terbuang dari planetnya saat terinjak-injak oleh sebuah tank milik Federasi. Karena berhutang budi, Jar Jar membawa mereka menuju kota Gungan yang ada bawah laut yang dipimpin oleh Otoh Gunga, Di tempat itu, kedua Jedi gagal membujuk bangsa Gungan untuk membantu bangsa Naboo, meskipun mereka mampu memperoleh transportasi untuk mencapai kota Theed yang berada di permukaan.

Ratu planet Naboo yang masih muda belia dan baru naik tahta, Padme (Natalie Portman), ditawan oleh Federasi Dagang tersebut, namun berhasil diselamatkan oleh Qui-Gon dan Obi-Wan yang kemudian membawanya ke planet Coruscant. Dalam perjalanan mereka terpaksa harus singgah di planet Tatooine karena pesawat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin. Saat Qui-Gon bersama Jar Jar, R2-D2 (Kenny Baker), dan Padme mencari suku cadang untuk memperbaiki pesawat mereka yang rusak, Padmé yang menyamar menjadi pelayan bertemu dengan seorang budak yang masih bocah bernama Anakin (Jake Lloyd) bersama ibunya, Shmi (Pernilla August), dan droid-nya C-3PO (Anthony Daniels). Anakin adalah bocah cerdas dengan kandungan midi-chlorian yang sangat tinggi dalam tubuhnya, yang konon jauh lebih tinggi dari pada Ksatria Jedi manapun termasuk Yoda (Frank Oz).

Qui-Gon merasa yakin bahwa Anakin adalah orang yang diramalkan akan memberi keseimbangan pada Force. Qui-Gon kemudian membuat taruhan dengan majikan Anakin: Watto (Andy Secombe), untuk memasukkan Anakin dalam sebuah turnamen podracing, dan jika Anakin menang, ia akan dibebaskan. Anakin berhasil memenangkan perlombaan dan Qui-Gon membawanya untuk dilatih sebagai Jedi, tetapi ia terpaksa meninggalkan ibunya di planet Tatooin karena Qui-Gon tidak dapat membebaskannya juga. Sebelum mereka pergi, mereka diserang oleh Darth Maul (Ray Park), yang dikirim oleh Darth Sidious untuk menangkap Padme. Setelah bertarung singkat, mereka berhasil melarikan diri.

Qui-Gon kemudian meminta ijin kepada Yoda untuk membawa Anakin ke Coruscant mengangkatnya menjadi murid, dan berusaha membujuk Dewan Jedi untuk melatih Anakin sebagai Jedi, tapi Dewan menolak karena Anakin terlalu tua, yang akan beresiko dia beralih ke sisi gelap dari Force.

Di sidang Senat Republic, Padme menjelaskan kondisi Naboo. Namun karena mendapat tanggapan negatif dari Vallorum (Terence Stamp), pimpinan Galactic Republic. Senator Palpatine (Ian McDiarmid) dari Naboo meyakinkan Ratu untuk mengajukan mosi tidak percaya pada Pemimpin Galactic Republic, dan agar dipilih pemimpin baru yang lebih kuat yang akan membantu mengakhiri konflik. Mosi Padme mendapat dukungan dari anggota senat lain karena Vallorum dianggap antek Federasi Dagang. Tak lama kemudian di angkatlah Palpatine menjadi pimpinan baru Galactic Republic.

Sebetulnya semua ini adalah skenario dari tokoh misterius Sith yang tidak diketahui identitas sebenarnya (tokoh Sith sebenarnya adalah Palpatine), sekaligus awal dari kemunculan kembali Sith setelah sekian lama menghilang.

Seiring film bergulir, Qui-Gon akhirnya terbunuh ditangan Darth Maul, dan Darth Maul mati ditangan Obi-Wan. Anakin kemudian diangkat menjadi murid oleh Obi-Wan yang telah menjadi Ksatria Jedi atas persetujuan oleh Dewan Jedi.

The Lord of the Rings: The Return of the King (2003)

 


Cerita The Fellowship of The Rings dimulai dengan kisah bagaimana seorang hobbit bernama Bilbo Baggins dari The Shire, telah mengembara ke Misty Mountain dan bertemu dengan Gollum yang telah tinggal di dalam sebuah gua di gunung tersebut selama 500 tahun. Bilbo berhasil mencuri cincin milik Gollum dan kemudian membawanya pulang ke The Shire. Tanpa disadari, cincin tersebut mempunyai kekuatan sakti.
Pada ulang tahunnya yang ke-111, Bilbo memutuskan untuk meninggalkan The Shire dan menuju ke Rivendell. Bilbo ingin menghabiskan masa tuanya dengan menulis buku tentang pengembaraannya dengan seorang Dwarf mencari harta karun di Lonely Mountain, di mana terdapat seekor naga yang menyembunyikan emas permata di bawah badannya. Sebelum melakukan perjalanannya, Bilbo mewariskan cincin sakti yang disebut One Ring kepada keponakannya yang bernama Frodo Baggins.

Seorang Wizard yang juga sahabat Bilbo bernama Gandalf The Grey menyarankan Frodo untuk menghancurkannya ke Mount Doom. Penghancuran cincin ini untuk menghalangi niat jahat Sauron yang ingin menguasai Middle-Earth. One Ring dibuat oleh Sauron, Dark Lord dari Mordor, cincin tersebut sesungguhnya digunakan untuk menguasai Middle-Earth dan memperbudak rakyatnya.

Frodo berangkat ke Mount Doom bersama seorang sahabatnya yang bernama Samwise Gamgee. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Merry dan Pippin yang akhirnya ikut bergabung bersama Frodo dan Sam. Perjalanan para hobbit ini terus dibayangi oleh Black Rider yang merupakan utusan Sauron untuk mengawasi si pemegang cincin.

Ketika sampai di Bree, empat hobbit ini memutuskan untuk beristirahat di The Prancing Pony. Ditempat tersebut mereka bertemu dengan seorang Strider yang bernama Aragorn. Ternyata Strider tersebut adalah utusan Gandalf yang bertugas menemani para hobbit hingga ke Rivendell, tempat penguasa Elf berkuasa dan akan terjadi pertemuan penting antara semua ras penghuni Middle Earth.

Keesokan harinya Strider menemani mereka untuk meneruskan perjalanan ke Rivendell. Pada malam harinya, mereka kembali diserang oleh Black Rider. Frodo terluka dalam serangan itu karena ditikam oleh Black Rider. Dalam kepanikan karena Frodo terluka dan pingsan, tiba-tiba muncul seorang Elf yang bernama Arwen dan membawa Frodo ke Rivendell dengan kudanya.

Black Rider terus mengejar Arwen sampai ke Loudwater River. Saat Black Rider mencoba menyeberangi sungai, Arwen membaca mantra untuk membuat sungai tersebut memukul Black Rider dengan kuat dan membunuh mereka. Setelah berhasil mengalahkan Black Rider, Arwen dan Frodo melanjutkan perjalanan menuju ke Rivendell.

Pada saat yang sama, Gandalf yang terperangkap di puncak Menara Orthanc di Isengard meminta bantuan burung elang raksasa bernama Gwaihir untuk melepaskannya dari tawanan Saruman. Gwaihir membawa Gandalf ke Rivendell. Saat rombongan Aragorn dan para hobbit sampai di Rivendell, Frodo sudah sembuh dari lukanya. Elrond sang pemimpin bangsa Elf sangat kagum pada kekuatan mental Frodo yang sama sekali tidak terpengaruh dengan kekuatan jahat dari One Ring. Sementara itu, seluruh wakil pemimpin dari semua makhluk Middle-Earth berkumpul di Rivendell untuk membahas siapa yang akan membawa One Ring ke Mordor untuk dihancurkan. Saat tidak ada yang bersedia membawanya, tiba-tiba Frodo menawarkan diri untuk membawa One Ring ke Mordor. Maka terpilihlah orang-orang yang akan melakukan perjalanan ke Mordor, yaitu Gimli (Dwarf), Legolas (Elf), Aragorn dan Boromir (Men), Gandalf (Wizard), dan keempat hobit (Frodo, Sam, Merry, dan Pippin). Kesembilan orang tersebut tergabung dalam The Fellowship of The Ring.

Keesokan harinya kesembilan orang tersebut berangkat menuju ke selatan melewati Lothlorien. Untuk sampai ke Lothlorien, mereka harus melintasi Misty Mountain yang saat itu sedang mengalami badai salju dan reruntuhan batu-batuan. Namun akhirnya mereka menyerah pada cuaca dan mengalihkan jalur menuju ke Moria yang merupakan tempat tinggal Dwarf.

Di Moria, mereka diserang oleh Orcs. Orcs adalah manusia kerdil bodoh ciptaan Sauron yang tinggal di Hutan Mirkwood untuk membantu Sauron menguasai Middle-Earth. Karena jumlah pasukan Orcs yang tidak seimbang dengan jumlah The Fellowship, maka mereka melarikan diri ke jembatan Khazad-Dum. Celakanya di jembatan tersebut mereka telah dihadang oleh binatang raksasa yang menyerupai monster bernama Balrog. Pertempuran dengan Balrog menyebabkan Gandalf terjatuh ke dasar jurang dan menghilang.

Aragorn kemudian mengambil alih tugas Gandalf untuk memimpin The Fellowship sampai ke Mordor. Setelah perjalanan The Fellowship sampai di Lothlorien, mereka bertemu dengan seorang peri bijak yang bernama Galadriel. Galadriel memberikan bekal sampan, biskuit lembas, dan kaca. Dari kaca milik Galadriel, Frodo melihat masa depan dimana sahabatnya Sam akan menemui ajalnya jika tetap ikut dengannya ke Mordor. Frodo mulai bimbang pada perjalanannya, namun ia tetap harus menghancurkan One Ring.

Perjalanan berlanjut melewati sungai Anduin menuju ke selatan. Sampai di Fall of Rauros mereka berhenti untuk beristirahat. Saat beristirahat, Boromir ingin melihat dan memegang One Ring, namun Frodo menolaknya dan menyingkir dari Boromir. Tiba-tiba sekumpulan Orcs dan Uruk Hai menyerang The Fellowship. Gimli, Legolas, Aragorn, dan Boromir maju menghadapi serangan musuh, sedangkan Merry, Pippin, Frodo, dan Sam berlari menyembunyikan diri namun akhirnya mereka terpisah sementara Merry serta Pippin menjadi tawanan pasukan Orcs.

Frodo dan Sam berhasil menyelamatkan diri dan berlayar ke seberang sungai. Sementara Gimli, Aragorn, dan Legolas yang berhasil mengalahkan pasukan Orcs dan Uruk Hai harus merelakan Boromir yang tewas di medan perang. Gimli, Aragorn, dan Legolas melakukan penghormatan terakhir kepada Boromir dengan meletakkan mayatnya ke dalam sampan dan membiarkannya berlayar menuju sungai Anduin, kemudian ketiganya mulai mencari keempat hobbit.
Dan terpecahnya The Fellowship menjadi akhir cerita di film ini.

Avatar (2009)

 


Jake Sully menggantikan kakaknya untuk melanjutkan misi penelitian dan penggalian sumber tenaga baru bagi manusia di dunia Pandora. Sumber tersebut bernama unobtanium dan berharga sangat mahal. Jake Sully adalah mantan marinir dan cacat (lumpuh). Untuk pergi ke Pandora, manusia membutuhkan bantuan berupa alat bantu pernapasan. Tapi manusia bisa pergi ke Pandora dengan wujud makhluk asli yakni Avatar dengan cara masuk dalam sebuah alat tertentu dan melakukan transfer pengendalian otak menuju tubuh baru, yakni makhluk Avatar. Disini kita bisa melihat diri kita saat ini, bahwa ketika kita masuk dalam jejaring sosial atau blogger dengan memasukkan username dan password maka pikiran kita akan fokus masuk dalam dunia internet. Kita yang nyata menjadi kita yang virtual dalam dunia internet.
Kemudian, setiap binatang di dalam film ini hampir semua memiliki sebuah penghubung. Penghubung tersebut bisa disatukan dengan penghubung dari panduduk asli. Jika penduduk asli Pandora menginginkan alat transportasi, maka dia wajib menghubungkan dirinya dengan binatang tersebut dengan binatang yang ingin dijadikan alat transportasi (sarana) seperti ikran, direhorse, viperwolf dan lainnya. Alat penghubung ini, hemat saya seperti layaknya USB dalam dunia kita saat ini. Kita bisa menghubungkan diri kita yang berwujud data dalam flashdisk ke dalam dunia internet. Penghubung ini, selain fungsingnya seperti USB, ini juga seperti link yang bisa menghubungkan kita dari satu situs ke situs lain. Pada akhir cerita, Jake yang tadi bagian dari misi untuk menambang unobtanium dan memusnahkan suku Pandora, malah berbelok arah dan menjadi bagian dari suku Pandora melawan keserakahan manusia (skypeople). Diakhir cerita, Jake dan suku Pandora dapat mengalahkan manusia dan Jake memilih untuk menjadi Avatar. Kenapa? Karena dalam wujudnya manusia, Jake adalah orang cacat dan lumpuh. Dalam dunia Avatar, dia makhluk sempurna bahkan menjadi kepala suku.

G.I. JOE 2009

 


Film G.I. Joe: Rise of Cobra dibuka dengan mimpi dan cita-cita Amerika dan NATO untuk menjadi negara adikuasa yang digdaya. Hal tersebut diwujudkan dengan pembelian empat hulu ledak yang memiliki teknologi nano-mites. Nano-mites adalah robot-robot kecil yang berukuran nano (mikroskopik) yang pada awalnya dipakai manusia untuk melawan penyakit kanker. Adapun perusahaan yang mengubah cara kerja nano-mites adalah sebuah perusahaan pembuat senjata bernama M.A.R.S. yang dipimpin oleh McCullen (Christopher Eccleston). Untuk mengawal keempat hulu ledak tersebut telah dipersiapkan sepasukan tentara yang dilengkapi dengan ACV (kendaraan tempur pengangkut pasukan) dan dua buah AH-64 Apache.

Pasukan yang mengantar hulu ledak nano-mites dipimpin oleh Duke (Channing Tatum) dan Ripcord (Marlon Wayans). Saat diperjalanan, mereka asyik ngobrol masalah keinginan Ripcord untuk pindah ke angkatan udara Amerika. Duke menganggap konyol keputusan Ripcord yang ingin pindah ke angkatan udara. Bagi Duke, pertempuran yang sesungguhnya terjadi di tengah-tengah area peperangan, bukan di atasnya. Ketika sibuk memperdebatkan keputusan Ripcord, tiba-tiba pasukan tersebut diserang oleh sebuah pesawat terbang dengan teknologi yang tidak lazim. Dalam hitungan detik pesawat tersebut meluluh lantakan pasukan Duke dan Ripcord, serta menembak jatuh dua heli Apache yang mengawal mereka.

Mobil yang dinaiki Duke dan Ripcord terbalik dan menghempaskan mereka berdua. Dari dalam badan pesawat tersebut, keluar sepasukan tentara bersenjatakan senapan canggih yang menembakkan gelombang kejut. Dalam kondisi terjepit, duke memilih untuk menyelamatkan Ripcord terlebih dahulu baru kemudian merebut kembali empat koper yang berisi empat hulu ledak nano-mites. Pasukan tersebut ternyata dipimpin oleh Baroness (Sienna Miller) yang dikenali Duke sebagai Ana. Ditengah-tengah pertempuran sengit, muncul tiga orang tentara yang keluar dari pesawat asing yang terbang dengan cara VTOL (lepas landas dan mendarat tegak lurus) seperti V-22 Osprey. Ketiga orang tersebut menghabisi para tentara yang menyerang dengan senjata yang mereka miliki. Ketiga orang tersebut adalah Snake Eyes (Ray Park), Scarlett (Rachel Nichols) dan Heavy Duty (Adewale Akinnuoye-Agbaje).

Duke berhasil menangkap Baroness dan merebut koper tersebut dari dirinya. Melihat pasukannya kocar-kacir, Baroness memilih untuk menyelamatkan dirinya dan meninggalkan hulu ledak nano-mites. Saat membalikkan badan, Duke menemukan kalau Snake Eyes, Scarlett, Heavy Duty dan Breaker (Said Taghmaoui) sudah mencegat dirinya sambil meminta Duke untuk menyerahkan tas yang berisikan hulu ledak nano-mites. Breaker memperlihatkan pada Duke sebuah perangkat komunikasi yang memakai teknologi hologram. Dari alat itu Duke berbicara dengan Jendral Hawk (Dennis Quaid) yang berusaha meyakinkan Duke kalau mereka berada di sisi yang sama. Karena berpegang teguh pada prinsip prajurit yang tidak akan mengabaikan perintah, Duke tetap tidak percaya pada perkataan Hawk. Akhirnya diputuskan oleh Heavy Duty, Duke akan ikut mereka ke markas rahasia bersama-sama dengan tas tersebut.

Apa yang sebenarnya sedang dihadapi oleh Duke? Untuk siapakah Snake Eyes, Scarlett, Heavy Duty dan Breaker bekerja? Apa peranan Hawk? Apa yang diincar oleh Baroness? Mengapa Ana menjadi Baroness? Penasaran dengan kualitas filmnya? Baca terus review kami.

Film G.I. Joe: Rise of Cobra memiliki detil cerita yang jauh lebih baik daripada Transformers : Revenge of the Fallen. Semua plot cerita ditata apik dan dibuat berhubungan sepanjang film. Cerita dalam film ini benar-benar mengalir begitu saja dan mudah diikuti. Padahal film ini banyak berisikan adegan flashback yang menceritakan masa lalu beberapa karakter penting, seperti masa lalu Snake Eyes, Strom Shadow (Byung-hun Lee), Baroness dan Duke. Pokoknya cerita dalam film ini bisa kamu acungi dua jempol sekaligus, karena mudah untuk diikuti tetapi tetap menarik sampai akhir film. Film ini juga tergolong lengkap dalam memilih lokasi shooting. Kita akan bertemu adegan yang mengambil lokasi di hutan, markas rahasia G.I. Joe, jalanan kota Paris, kutub utara, hingga bawah laut.

Dari sisi para pemainnya tidak ada yang berakting menonjol di film ini. Tetapi kapan lagi kamu bisa melihat Sienna Miller berperan sebagai penjahat sexy yang nakal. Kapan lagi kamu melihat Ray Park main film tanpa memperlihatkan wajahnya dan mengeluarkan suaranya sedikitpun. Jadi walaupun tidak ada yang menonjol, akting mereka tetap pas dan enak untuk dinikmati walau sebenarnya masih jauh dari karakter versi komiknya. Tetapi bukankah itu malah menjadikan film G.I. Joe: Rise of Cobra bisa dinikmati oleh siapa saja?

Film ini memiliki adegan aksi yang sangat banyak. Untunglah efek ledakan dan efek-efek lainnya dibuat dengan sangat keren. Masalah justru datang pada CGI yang masih kasar dan kurang menyatu dengan background. Beberapa unit tempur milik para G.I. Joe juga memiliki desain yang konyol. Bayangkan, pesawat para G.I. Joe terlihat seperti kaleng sarden terbang berteknologi VTOL. Sebenarnya kami tahu maksud pemilihan bentuk mulus dan pipih dari pesawat tersebut. Tujuannya adalah untuk menambahkan unsur stealth pada pesawat tersebut. Tetapi kenapa di mata kami pesawat tersebut malah terlihat norak dan konyol yah? Lagian kami rasa, warna perak mengkilat bukanlah warna yang baik untuk menyembunyikan pesawat kamu dari pengindraan musuh. Pokoknya untuk urusan desain dan CGI, kami hanya salut pada desain kostum Snake Eyes yang top abis. Sisanya cendrung kurang atau biasa-biasa saja.

Film G.I. Joe: Rise of Cobra adalah sebuah film aksi yang sangat pas untuk menemani akhir pekanmu kali ini. Pokoknya kamu tidak akan menyesal membeli tiket untuk menyaksikan film ini. Khusus bagi para penggemar G.I. Joe., mungkin film ini kurang terasa G.I. Joe-nya. Tetapi tenang saja, masih ada kesempatan lain yang akan terbuka kedepannya. Jadi kesempatan untuk melihat the real G.I. Joe masih terbuka lebar, apalagi kalau film ini meledak di pasaran. Transformers sudah, G.I. Joe sudah, kayaknya yang kurang tinggal Avengers. Kapan dan bagaimana jadinya Avengers? Tongkrongin terus KotGa untuk mendapatkan informasi tentang film-film game. Akhir kata kami ucapkan selamat menyaksikan film G.I. Joe: Rise of Cobra di BAWAH INI :

The Social Network 2010

 


Mark Zuckerberg, seorang yang menjadi kaya di usia muda karena Facebook. Semua pasti sudah tahu tentang Facebook yang amat fenomenal ini. Film ini bukanlah cerita tentang seorang yang menjadi kaya karena internet, bukanlah tentang website yang populer, juga bukan tentang keserakahan atau kekuasaan. Film ini bercerita tentang betapa orang sangat ingin diterima oleh sekelilingnya. Beberapa orang terlahir cantik atau ganteng dan ada juga yang dianugerahi bakat olahraga atau seni yang luar biasa. Tetapi ada juga orang yang biasa-biasa saja dan hanyalah bagaikan angin lalu bagi orang di sekelilingnya.
Social Network diawali oleh Zuckerberg (Jesse Eisenberg) yang merasa dirinya kurang populer sehingga dia merasa harus bisa masuk ke dalam salah satu dari 8 klub elit yang ada di Harvard. Kemudian, dia membuat facemash.com (cikal bakal facebook) yang memuat foto-foto mahasiswi Harvard dan memungkinkan pengunjung untuk mengklik foto siapapun yang dianggap seksi. Ini membuat Zuckerberg dibenci oleh para mahasiswi dan mendapat ancaman dari pacar mereka. Zuckerberg kemudian mendapat perhatian dari Cameron Winklevoss yang adalah anggota Porcelain Club, salah satu club elite Harvard yang berbisnis dengan dia untuk mengembangkan facemash.com. Tetap saja, Zuckerberg tidak benar-benar diterima di club elite Harvard. Dia hanyalah rekan bisnis mereka.
Social Network bukanlah film yang sederhana. David Fincher melakukan pendekatan yang berbeda dibandingkan film lain pada umumnya dan dia berhasil melakukan itu. Penonton tidak diharapkan untuk memberi simpati pada Zuckerberg selama film ini berlangsung. Tidak ada adegan emosional saat film mencapai klimaks dengan Zuckerberg yang merasa sangat kesepian. Fincher dan penulis Aaron Sorkin berhasil membuat film ini tidak semata-mata tentang Facebook, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa menjadi buta oleh ambisinya untuk bisa diterima secara sosial. Faktor inilah yang membuat Resensi Film Bagus sangat merekomendasikan film ini.

Inception 2010



 Film ini mengisahkan tentang seorang yang mampu mengambil idea lewat mimpi yang bernama cobb. Cobb adalah buronan yang dituduh membunuh istrinya sendiri sehingga dia tidak bisa kembali ke amerika (dimana anak nya tinggal). Untuk kembali ke Amerika dan melepaskan semua tuduhan pembunuhan istrinya, Cobb harus menyelesaikan pekerjaan terakhirnya, Alih alih mencuri ide/rahasia. dia disuruh menanamkan ide kedalam target. Ini adalah inti ceritanya, menanamkan ide sendiri disebut dengan INCEPTION.
Cobb dan timnya diberi tugas oleh saito, seorang pengusaha besar jepang yang ingin meruntuhkan perusahaan lawannya dengan cara menanamkan ide kepada anak dari pengusaha tersebut. Idenya cukup simple  “hancurkan perusahaan ayahnya sendiri”.
Untuk menanamkan ide ini, Cobb merekrut Ariedne (Ellen page) sebagai arsitek mimpi, Arthur untuk melakukan penilitan target dan beberapa orang lainnya mempunyai tugas yang berbeda (lihat filmnya sendiri).
Rencanaya mimpi akan berjalan lancar dan untuk berjaga jaga, mereka merancang mimpi dengan 3 tingkat. Dalam dunia mimpi waktu akan terasa makin lambat, waktu 5 menit  didunia nyata sama dengan 1 jam di dunia mimpi di level pertama dan 1 minggu di level selanjutnya.
untuk menset agar target bisa dimasuki mimpinya, mereka pura-pura menjadi penumpang pesawat yang juga ditumpangi target, dari sinilah cerita mulai seru.
Ternyata mimpi yang semula dikira berjalan lancar, terjadi banyak hal yang tidak terduga, dari munculnya kereta di jalan raya, dan para penjaga  dari target yang menyerang tim, yang akhirnya memaksa mereka untuk masuk ke dunia mimpi level dua (mimpi di dalam mimpi) dan mimpi kedua ini  pun rencana belum berhasil akhirnya mereka masuk kedunia mimpi level ketiga.
ketika Target hampir saja berhasil ditanamkan ke dalam object, ternyata object terbunuh di level ketiga. Dalam film ini, jika seorang yang sedang bermimpi sangat lelap dan dia terbunuh di mimpi, dia tidak aka bangun kedunia nyata, namun masuk kealam bawah sadar yang lebih dalam yaitu limbo.
Cerita terus berjalan (makanya nonton sendiri) yang akhirnya ide berhasil ditanamkan, namun Cobb sendiri terlembar ke limbo dan berlum bisa kembali karena saito juga mati didunia mimpi (saito adalah orang yang menyuruh menanamkan ide  kedalam target) yang memaksa Cobb untuk mencari Saito di limbo.

Ending cerita, saito berhasil diselamatkan dari limbo. Cobb kembali berada di pesawat bersama tim, dia berhasil masuk ke amerika dan pergi menuju rumahnya. Sampai dirumah, dia memutar totemnya untuk memastikan bahwa ini adalah real (jika totem tidak berhenti berputar artinya dia msih bermimpi), pada saat yang sama, pandagan Cobb dialihkan ke anak anaknya yang ingin sekali dia temui,  sebelum tahu apakah totem berhenti berputar atau tidak . Layar Blank dan muncul credit film.

Buried 2010

 





Paul Conroy, seorang kontraktor swasta yang bekerja sebagai sopir truk di Irak. Film dibuka dengan Paul yang terbangun dan mendapati dirinya berada di bawah tanah, terperangkap dalam sebuah peti mati dan hanya berbekal ponsel serta korek api Zippo. Dia lantas menyadari hanya punya 90 menit sebelum kehabisan oksigen.

Ponsel menjadi harapan hidupnya. Tetapi ketika dia menelpon, dia hanya tersambung dengan voice mail, petugas kantor dan birokrat rendahan yang hanya menghabiskan waktunya. Momen saat Paul menelpon ibunya amat emosional.

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Zona Film - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger